Rabu, 27 April 2011

Cucu Mahatma Gandhi


ini adalah sebuah cerita yang aku baca di buku I love u Ayah Bunda..
Semoga Bermanfaat..
Alkisah Dr Arun Gandhi cucu mahatma Gandhi ( Pada kenal kan ??) pada waktu berusia 16 tahun  pergi bersama Ayahnya ke kota Duban Afrika Selatan. Ayahnya diundang menghadiri konferensi di kota Duban. Mereka sendiri tinggal jauh di pedalaman afrika selatan yang jauhnya 18 mil dari kota Duban. Arun remaja sangat senang jika diajak ke kota karena di sana dia dapat beertemu banyak orang, saudara-saudaranya dan pergi ke pusat kota.  Karena tahu anak dan suaminya hendak ke kota, maka ibunda Arun menitipkan daftar panjang barang belanjaan yang diberikan kepada arun juga berpesan untuk memperbaiki mobil di bengkel nanti ketika sudah di kota.
Singkat cerita mereka sudah sampai di kota, di tempat undangan konferensi Ayah Arun.  “Arun nanti jemput ayah di sini jam 17.00 tepat yah jangan lupa beli titipan bunda dan antarkan mobil kita ke bengkel untuk diperbaiki” kata Ayah Arun.  “ Sip! Ayah!! Aku pasti datang tepat waktu,” jawab arun cepat dan mantap. Segera Arun pergi menyelesaikan tugas yang diberikan hingga tinggal satu tugas yaitu menunggu mobil selesai diperbaiki di bengkel. Sambil menunggu mobil selesai diperbaiki,, Arun remaja jalan-jalan ke pusat kota, dan menonton bioskop. Saking asyiknya nonton Arun lupa jam sudah menunjukkan pukul 17.30. Bergegas dia langsung pergi meninggalkan bioskop dan tancap gas eh tancap kaki,  lari maksudnya ke bengkel tempat ia memperbaiki mobilnya. Sampai di bengkel sudah menunjukkan pukul 18.00. Bergegas arun tancap gas ( yang kali ini benaran tancap gas hehe ) ke tempat dia meninggalkan Ayahnya tadi pagi.
Setelah sampai….
“ Arun, kenapa kamu datang terlambat?, tanya Ayah Arun..
Arun bingung, karena malu karena dia keasyikan nonton di bioskop..akhirnya
“ Mobilnya lama Ayah diperbaiki, jadi Arun telat datang ke sini, maaf ayah…,” jawab Arun.
Tanpa sepengetahuan Arun ternyata Ayahnya sudah menelpon bengkel tempat mobilnya diperbaiki dan Ayahnya tahu Arun berbohong.  Kemudian wajah Ayah arun menunduk dan sedih kemudian berkata “ Arun, sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dalam mendidik dalam membesarkan kamu sehingga kamu tidak punya keberanian untuk berbicara jujur kepada Ayah. Untuk menghukum kesalahan Ayah ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki, sambil merenungkan di mana letak kesalahannya”’
Lalu dengan pakaian lengkap Ayah Arun mulai jalan kaki menuju jalan pulang ke rumah. Padahal hari sudah mulai gelap, jalan  semakin tidak rata. Arun tidak sampai hati meninggalkan Ayahnya sendirian seperti itu. Namun, meskipun Ayahnya terus ditawari naik mobil, beliau tetap bersikeras untuk jalan. Akhirnya Arun mengendarai mobil secara pelan-pelan dibelakang ayahanya.  Arun sangat menyesal atas perbuatannya yang tidak jujur ke ayahnya. Tak terasa air mata Arun menitik melihat penderitaan yang yang dialami Ayahnya hanya karena kebohongan bodoh yang dilakukannya. Sungguh Arun begitu menyesali perbuatannya.
Sejak saat itu, seumur hidup Arun berjanji akan selalu berkata jujur pada siapa pun.
Apa yang terjadi seandainya saai itu, ayah Arun menghukum Arun??mungkin hanya sedikit Dr Arun Gandhi remaja akan menyadari kesalahannya. Justru dengan tindakan mengevaluasi diri yang dilakukan Ayah Arun tanpa kekerasan, memiliki kekuatan luar biasa untuk bisa mengubah Arun sepenuhnya. Dan Dr. arun Gandhi selalu ingat peristiwa itu seperti baru terjadi kemarin, “kenangnya.
Teman-teman semoga cerita ini bisa menginspirasi kita ketika adik kita, sahabat kita, teman-teman organisasi yang kita pimpin berbuat salah.  Melihat dan mengintropeksi diri sendiri adalah langkah yang bijak. Mungkin juga bisa dipraktekkan kelak ketika kita menjadi orang tua. ^^…
Smile dan terus bermanfaat menebar kebahagiaan ^_^…
Maaf klo masih acak adul tulisannya, dan susah dipahami. Namanya juga proses belajar menulis ( membela diri hehe :D) ..
                                                        
  Depok, 17 Januari 2011 di sweet kontrakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar